Facebook

Ayo Beresin Jakarta

Twitter

@BeresinJakarta

Flickr

Flickr HidayatDidik

Youtube

Youtube PKS TV

RSS Feed

RSS Feed HidayatDidik

Latest Post

Cuma Hidayat - Didik Yang Paling Lengkap Berkasnya Di KPU

Written By Admin on Senin, 02 April 2012 | 04.20


Islamedia - Hari ini adalah hari terakhir setiap kandidat pasangan cagub dan cawagub untuk melengkapi persyaratan administrasi. Sejauh ini baru pasangan Hidayat Nur Wahid-Didik J Rachbini yang telah melengkapi persyaratan administrasi yang diminta KPU. Sementara kandidat lainnya masih kurang lengkap.

"Iya betul (hari ini terakhir). Kita tunggu. Sampai saat ini, baru Hidayat-Didik yang lengkap. Sabtu kemarin melengkapi. Tapi kita belum cek lagi. Yang lain belum. Yang agak banyak kurangnya Pak Jokowi. Katanya hari ini mau dilengkapi semua. Kita masih menunggu," ujar Ketua Pokja Pencalonan, Jamaluddin F Hasyim, kepada detikcom, Senin (2/4/2012).

Jamal menjelaskan sejauh ini kekurangan berkas yang harus dilengkapi oleh para kandidat tidak terlalu banyak. Rata-rata 2-3 syarat dokumen lagi. Namun kandidat yang kelengkapan administrasinya masih kurang banyak adalah pasangan kandidat Jokowi-Ahok.

Jamal mengimbau semua kandidat untuk segera melengkapi persyaratan administrasi hingga malam ini. KPU DKI, kata dia, telah melakukan sosialisasi dan waktu yang sangat cukup bagi setiap kandidat untuk melengkapi berkas yang disyaratkan. Bahkan sebelum tahapan pendaftaran dibuka.

Selain bukti dukungan dan kesedian pencalonan, sejumlah dokumen yang diwajibkan antara lain bukti dokumen aspek pidana (tidak terlibat tindak pidana, tidak mempunyai utang yang merugikan negara, tidak dinyatakan pailit oleh pengadilan tata niaga, dan tidak sedang dicabut hak politiknya), aspek pendidikan (ijazah lengkap hingga pendidikan terakhir), laporan NPWP, surat pemberitahuan pajak, dan keterangan dari KPK tentang laporan harta kekayaan.

"Kita toleransi sampai malam. Kita akan lihat kalau masih ada kandidat yang kurang lengkap sampai batas malam nanti, kita lihat aspek keseriusannya. Kalau serius, bisa berpengaruh terhadap keabsahan pencalonan. Tapi sejuah ini, itu belum terlihat," jelas Jamal.

Pemungutan suara pilkada DKI Jakarta akan digelar 11 Juli 2012. Jika terjadi dua putaran, maka putaran kedua akan digelar Agustus.

Saat ini sebanyak 6 pasang calon siap bertarung memperebutkan sekitar 7,2 juta suara warga DKI. Mereka adalah Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli (PD, PAN, Hanura, PKB, PDS); Alex Noerdin-Nono Sampono (Golkar, PPP dan PDS); Jokowi-Ahok (PDIP dan Gerindra); Hidayat Nur Wahid-Didik J Rachbini (PKS); dan dua calon independen Faisal Basri-Biem Benjamin dan Hendardji Soepandji-Ahmad Riza Patria.

*sumber : detik

Hidayat-Didik Siapkan Lima Jurus Jitu Atasi Banjir

Written By Admin on Minggu, 01 April 2012 | 20.35


INILAH.COM, Jakarta - Banjir, menjadi isu yang paling menjual menjelang Pemilukada DKI Jakarta, selain kemacetan. Para calon Gubernur berlomba-lomba mengklaim mampu mengatasi masalah yang sudah sangat lama ada di Jakarta, namun tidak juga bisa diselesaikan, jika mereka dipercaya menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur.

Seperti yang dikampanyekan pasangan calon Gubernur yang diusung PKS, Hidayat Nur Wahid (HNW) dan Didik J. Rachbini (DJR). Pasangan ini pun mengaku memiliki lima jurus mengatasi masalah banjir. "Jika kami dipercaya memimpin Jakarta, kami akan melakukan lima cara untuk mengatasi banjir," kata Didik beberapa waktu lalu.

Meski, pasangan ini enggan menjelaskan lima cara secara rinci, namun secara garis besar ke lima cara penanganan banjir sempat diungkapkan. Cara pertama penanganan masalah banjir Jakarta adalah dengan membangun sistem kanal di Jakarta. Kemudian, cara kedua, dengan dilakukan penataan kanan-kiri bantaran kali atau sungai.

Selain itu, tiga cara lainnya, adalah membuat sistem penyerapan lingkungan rumah tangga dan sekitarnya, lantas bekerjasama di sektor hulu dan hilir, terakhir membangun sistem manajemen yang akuntable. "Sampai saat ini, di Jakarta belum ada sistem kanal, oleh karena itu kita bangun sistem kanal," tandasnya.[bay]

Sumber : http://metropolitan.inilah.com/read/detail/1846660/hidayat-didik-siapkan-lima-jurus-jitu-atasi-banjir

Didik J Rachbini: TIM Harus Jadi Pusat Kesenian


REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta dari jalur partai politik, Didik J Rachbini, mengaku akan menjadikan Taman Ismail Marzukie (TIM) sebagai pusat kesenian. Menurut pasangan Hidayat Nur Wahid ini, TIM merupakan aset penting yang dimiliki Jakarta.

Karena itu, kata dia, memaksimalkan kegiatan yang ada di TIM dapat membuat kesenian di Jakarta semakin berkembang. “TIM ini harus dijadikan pusat kesenian,” ujarnya saat melakukan kunjungan lapangan di TIM, Ahad (1/4).

Jika dipercaya masyarakat DKI, Didik mengaku akan mencari seseorang yang mengerti tentang kesenian dan manajamen kegiatan untuk mengelola TIM. Sehingga, upaya pemeliharaan, terkait kebersihan, penataan, dan perbaikan dapat menjadikan TIM sebagai pusat kesenian.

Didik juga beranggapan bahwa Jakarta jangan hanya dijadikan tempat berdagang. Menurut dia, ekonomi di ibukota seperti mesin jet yang melaju dengan cepat. Sementara kesenian di Jakarta ibarat mobil tua. Padahal, sambungnya, kota tanpa ekonomi akan menjadi miskin dan kota tanpa kesenian menjadi kering.

Sumber : http://www.republika.co.id/berita/menuju-jakarta-1/news/12/04/01/m1sta9-didik-j-rachbini-tim-harus-jadi-pusat-kesenian

Foto : Hidayat Nur Wahid Maulidan Majelis Taklim

Written By Admin on Sabtu, 31 Maret 2012 | 00.22

Hidayat Nur Wahid calon Gubernur DKI menyempatkan memberi taushiyah pada acara maulid Nabi, di Gedung LKMD Menteng Dalam, Kamis (29/03), bersama 400an ibu-ibu majelis taklim sekitar Menteng Dalam.









Ikhtiar untuk Hidayat + Didik

Written By Admin on Jumat, 30 Maret 2012 | 21.41


Oleh : Andrian

Sepertiga malam saya bangun melaksanakan Sholat Tahajud, kemudian berdoa untuk kemenangan Dakwah DKI Jakarta bersama HIDAYAT DIDIK, Mutabaah Yaumian yang diamanahkan dakwah ini kepadaku, aku coba jalankan secara maksimal dan optimal.

Pulang sholat subuh dari Masjid, saya pun berjalan pulang bersamaa jamaah sholat subuh yang lain sambil mengobrol diselingi tentang HIDAYAT DIDIK, kemudian saya mampir menempelkan stiker HIDAYAT DIDIK di 10 tiang listrik yang saya lewati saat pulang. Sampai rumah saya ganti baju, sepatu dan berolah raga keliling kampung, tak lupa stiker dan brosur HIDAYAT DIDIK pun saya bawa.

Tukang sayur yang biasa lewat depan rumah saya sapa dan berikan brosur HIDAYAT DIDIK, saya kemudian lanjutkan olah raga jalan pagi sambil menempelkan stiker HIDAYAT DIDIK di tiang listrik yang saya temui. Anak – Anak SMA yang mau berangkat sekolah tidak lupa saya titipi stiker dan brosur HIDAYAT DIDIK.

Sebelum sampai rumah, saya mampir dulu ke warung kopi dan bubur kacang hijau, sempatkan mengobrol dengan pemilik warung tentang HIDAYAT DIDIK dan mohon ijin menempel stiker HIDAYAT DIDIK di warung tersebut, tak lupa saya menitipkan brosur HIDAYAT DIDIK untuk di taruh di warung tersebut.

Akhirnya sampai rumah, nunggu keringat hilang, baca Koran dan nonton televisi mencari berita HIDAYAT DIDIK, ketika menemukan berita tentang HIDAYAT DIDIK, saya pun kemudian meng-sms temen- temen saya di Jakarta, “selamat pagi para sahabat, mau mengabarkan saja sahabatku, bahwa jangan kaget nanti kalau ketemu pasangan HIDAYAT DIDIK di busway, bis kota, KRL dan angkutan umum lainnya, bisa jadi 1 orang di angkutan umum yang penuh itu adalah HIDAYAT DIDIK”

Kemudian saya pun mandi dan setelah itu sarapan pagi, dan akhirnya berangkat ke kantor dengan membawa kendaraan, tidak lupa stiker HIDAYAT DIDIK saya tempel di kaca depan dan belakang . Beberapa jalan sudah mulai macet pagi itu, tetapi jangan khawatir ada polisi yang setia mengatur di lalu lintas, “ Assalamu’alaikum Pak Polisi, ada salam dari HIDAYAT DIDIK untuk anda, selamat bertugas ya” kataku sambil menunggu lampu berubah menjadi hijau, polisi itu tersenyum dan menunjukan dua jempol tangannya kearahku. Masuk pintu jalan tol, sambil membayar, saya pun tidak lupa menyodorkan stiker HIDAYAT DIDIK, petugas pintu tol pun berkata, “ sama pak, saya juga pendukung pak HIDAYAT DIDIK”

Sampailah kantor, biasa ketemu satpam dan resepsionis, “ assalamu’alaikum, pagi pak ..bapak ini seperti HIDAYAT DIDIK aja, selalu tepat waktu dan siap menyapa para karyawan ”, ujarku. Mereka menjawab “ wa’alaikumussalam semoga yang kita dukung HIDAYAT DIDIK menang ya Pak”

Sebelum mulai perkerjaan, buka email dulu… kirim email file stiker dan brosur HIDAYAT DIDIK ke rekan- rekan yang tinggal di Jakarta.. setelah itu saya coba fokus ke pekerjaanku, saya kerjakan semua yang menjadi amanah ku di kantor secara professional.

Sore pulang kantor, terlihat bensin mau habis, takdirnya memang harus mampir dulu ke pom bensin, “20 liter bang” pintaku, “ ngga full aja bang, kata petugas pom bensinnya”, “ ngga bang, saya harus nabung untuk biaya kampanye HIDAYAT DIDIK nih” tegasku. “ pendukung HIDAYAT DIDIK juga Om, sama dong dengan saya, saya juga infaq 5000 per bulan, ikhlas saya buat pemenangan beliau, kalau ada stiker atau brosur mau dong Om”, pintanya. Dua puluh stiker dan Brosur HIDAYAT DIDIK pun berpindah ke tangan petugas pom bensin.

Di lampu merah, ada pengamen menyanyikan lagu iwan fals,”wakil rakyat”, saya bilang ke dia sambil menyodorkan lembar ribuan, “ Pak HIDAYAT – DIDIK insyaAllah senang mendengar lagu ini, sebagai dukungnnya saya berikan stiker mau?” pintaku.. pengamen itu pun mengangukan kepalanya dan langsung menempelkan stiker itu di gitar kecilnya…”terima kasih ya Om” dan mulai mengamen lagi di mobil belakangku.

Mampir dulu beli martabak Manis “Bangka” dan martabak telor, pesenan istri di rumah. “ Dua Bang, manis satu, telor satu” pintaku, “kok Cuma dua Pak, yang dua di mobil tidak di kasih?” tanya nya. “Maksudnya?” tanyaku, Tukang Martabak itu menjelaskan “ Itu lho yang di tempel di kaca, HIDAYAT – DIDIK” katanya.. “abang ini bercanda saja, boleh deh ..kalau gitu dua manis , dua lagi martabak telor ya.” Setelah selesai kemudian saya bayar, Abang martabak minta stiker untuk di tempel di gerobaknya … Abang martabak mendapatkan 10 stiker, ia pun berjanji akan menempelkannya di gerobaknya dan membagikan ke tetanga nya..

Akhirnya sampailah di rumah, keluarga pun senang karena ada martabak yang saya bawa. Tiba – tiba istri mengabarkan bahwa, tadi ada sekelompok anak muda gondrong datang ke rumah, cari saya. Katanya setelah isya mau datang lagi kemari. “Ada apa ya?” gumamku… benar saja tepat setelah Isya, pintu rumah di ketok.. ketika aku buka, memang terlihat belasan pemuda gondrong dan berpakaian jaket hitam. “Ada apa ya?” tanyaku … salah seorang menjawab, “Maaf Bang, kalau kedatangan kami mengganggu, tidak ada maksud apa – apa , kami hanya ingin meminta spanduk, brosur atau stiker HIDAYAT – DIDIK untuk kami pasang di depan, deket dengan tempat mangkal kami” katanya… Subhanallah, Alhamdulillah, akhirnya saya persilahkan masuk … kebetulan di rumah masih ada dua spanduk, stiker masih sisa 20 –an dan brosur setengah rim, akhirnya kami berikan semuanya. Mereka berjanji akan langsung pasang itu spanduk HIDAYAT DIDIK malam ini juga.. ketika kami menyodorkan uang untuk ongkos pemasangan dan pembagian, mereka menjawab, ”tidak usah pak, kami juga ingin berkontribusi memberikan apa yang kami punya untuk memenangkan pemimpin jujur dan baik seperti beliau HIDAYAT – DIDIK”

Setelah selesai sholat witir sebelum tidur, saya merenung untuk kejadian – kejadian yang saya alami hari ini, “Saksikanlah ya Allah, hari ini aku telah ikhtiarkan ya Allah untuk berjuang memenangkan dakwahMu di DKI bersama HIDAYAT DIDIK, banyak dukungan yang diberikan masyarakat untuk beliau HIDAYAT DIDIK, tapi tanpa dukunganMu ya Allah maka semua itu tidak ada artinya… Ya Allah, aku memohon ridho mu untuk HIDAYAT DIDIK memenangkan pilgub DKI ini, dan maafkanlah hambamu yang penuh khilaf ini, jika selama mengabarkan HIDAYAT DIDIK ke orang lain ada kekhilafan…”

Ini ceritaku, mana ceritamu…


Sumber : http://hidayatnurwahid.com/2012/03/30/ikhtiar-untuk-hidayat-didik/#more-149

Hidayat Nur Wahid: PKS Tak Melawan Pemerintah


"Kami hanya berpihak pada ibu-ibu yang menjerit karena harga-harga naik," kata Hidayat.

VIVAnews – Anggota Dewan Syuro PKS Hidayat Nur Wahid menyatakan, PKS tak berniat melawan pemerintah dengan menolak kenaikan harga bahan bakar minyak. Ia juga mengatakan PKS bukannya hendak membangkang kepada koalisi pendukung pemerintah di mana mereka jadi anggotanya.

“Koalisi adalah memberikan masukan yang terbaik untuk kebaikan bersama. Jadi kami tidak melakukan logika perlawanan. Kami hanya berpihak kepada rakyat, kepada ibu-ibu yang menjerit karena harga-harga naik,” ujar Hidayat di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat, 30 Maret 2012.

Mantan Ketua MPR itu mengatakan, PKS juga ingin menyelamatkan keuangan negara dan perekonomian nasional. “Defisit anggaran akibat subsidi BBM sesungguhnya bisa ditutup dari pos anggaran yang lain, tidak perlu dengan menaikkan harga BBM,” kata Hidayat.

Calon gubernur DKI Jakarta itu mengakui adanya lonjakan harga minyak dunia di tingkat internasional. “Tapi harus diingat, Indonesia tidak sepenuhnya mengimpor minyak karena Indonesia juga negara produsen minyak. Kalau Indonesia produsen minyak, artinya Indonesia juga mendapat keuntungan dari lonjakan harga minyak itu,” papar Hidayat.

Terkait apakah sikap PKS itu berdampak pada posisi mereka di koalisi atau tidak, Hidayat mengatakan hal itu merupakan domain Majelis Syuro PKS. Sementara mengenai kemungkinan terancamnya posisi menteri-menteri PKS di kabinet, Hidayat mengatakan hal itu tak jadi soal. “Menteri kami paham. Mereka kader partai, jadi siap melaksanakan tugas partai,” imbuhnya. (hp).


Sumber : VIVAnews

Liputan Media

Berita Foto

More on this category

Liputan Video

More on this category
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. HIDAYAT DIDIK - Ayo Beresin Jakarta - Un Official Website - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger