Facebook

Ayo Beresin Jakarta

Twitter

@BeresinJakarta

Flickr

Flickr HidayatDidik

Youtube

Youtube PKS TV

RSS Feed

RSS Feed HidayatDidik

Home » , » Muhammad Hidayat Nur Wahid: Jakarta Butuh Keteladanan

Muhammad Hidayat Nur Wahid: Jakarta Butuh Keteladanan

Written By Admin on Rabu, 21 Maret 2012 | 22.18


Nama Hidayat Nur Wahid resmi diajukan sebagai calon Gubernur DKI Jakarta oleh PKS pada hari terakhir pendaftaran di KPUD Jakarta. Mantan Ketua MPR ini begitu saja menggusur nama Ketua Dewan Pimpinan Daerah PKS DKI Jakarta, Triwisaksana atau Bang Sani, yang namanya lebih dulu beredar.

Sebelumnya, nama Hidayat Nur Wahid hanya muncul sebagai ban serep. Isu yang berkembang sebelumnya menyebutkan bahwa Hidayat hanya akan dimunculkan bila PKS gagal menjalin koalisi dengan partai lain. Bila benar PKS akan maju sendiri, Bang Sani yang selama ini menjadi orang nomor satu di internal PKS Jakarta akan menjadi pendamping Hidayat. Tetapi, saat pendaftaran hampir ditutup, Selasa lalu, Hidayat menggandeng pengamat ekonomi Didik J. Rachbini. Nama Bang Sani tiba-tiba tidak beredar lagi.

Nama besar Hidayat Nur Wahid dimunculkan sebagai jago karena PKS meyakini alumnus Pesantren Gontor, Ponorogo, itu punya elektabilitas tinggi di Jakarta. Hidayat, yang selama ini mengemban citra agamis, diusung dengan tema pembangunan Jakarta, yang tidak hanya berorientasi pada aspek material, melainkan juga aspek mental.

Pria bernama lengkap Muhammad Hidayat Nur Wahid ini dilahirkan di Klaten, Jawa Tengah, 8 April 1960. Namanya tidak asing lagi di panggung politik nasional. Puncak kariernya di partai politik dicapai tahun 2000, saat terpilih sebagai Presiden PKS untuk masa jabatan lima tahun. Sedangkan di pentas politik nasional, Hidayat mencapai puncak ketika menduduki kursi Ketua MPR periode 2004-2009.

Peraih gelar doktor dari Universitas Islam Madinah, Arab Saudi, ini menikahi Kastian Indriawati, hingga dikaruniai empat anak. Sepeninggal istri pertama, pria yang kerap tampil berbaju koko itu menikahi dr. Diana Abbas Thalib pada Mei 2008 dan membangun rumah tangga kembali.

Hidayat banyak berkiprah sebagai akademisi sebelum menekuni karier sebagai politikus. Pria yang dikenal sebagai ustad ini sempat aktif mengajar di beberapa universitas, seperti Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, Universitas Muhammadiyah Jakarta, dan Universitas Asy-Syafiiyah, Jakarta.

Hidayat menajdi salah satu pendiri Partai Keadilan dan menjadi motor penting partai berasas Islam ini. Di bawah kepemimpinannya, PKS berhasil melipatgandakan perolehan suara pada Pemilu 2004 sebesar 600% dibandingkan dengan perolehan pada pemilu sebelumnya yang hanya mendapat 1,3% suara nasional.

Peluang Hidayat diyakini cukup besar karena ia pernah mendulang dukungan besar dari warga Jakarta saat terpilih menjadi anggota DPR dari daerah pemilihan DKI Jakarta pada Pemilu 2004. Soliditas kader-kader dan simpatisan PKS di Jakarta menjadi alasan utama besarnya peluang Hidayat. Dalam beberapa pemilu yang pernah digelar, Jakarta menjadi lumbung suara bagi partai ini. Di kota ini, PKS memiliki jaringan kader hingga tingkat RT-RW. Selain karena faktor kader, nama Hidayat Nur Wahid juga dinilai punya nilai jual tinggi bagi pemilih non-PKS.

Usai mendaftarkan diri ke KPUD Jakarta, Hidayat belum berani memberi janji. Kami akan ketemu dan mengodok bersama, katanya ketika ditanya mengenai programnya. Yang jelas, kata Hidayat, Jakarta membutuhkan keteladanan seorang pemimpin yang bisa menjadi panutan. Kalau hanya mengandalkan peran rakyat, buat apa jadi pemimpin? ujarnya. Ia mengaku ingin selalu berada di tengah-tengah rakyat untuk terus menyalakan obor semangat masyarakat Jakarta. (
HMO, MJR, AD)

http://www.gatra.com/nasional-cp/1-nasional/10395-muhammad-hidayat-nur-wahid-jakarta-butuh-keteladanan
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. HIDAYAT DIDIK - Ayo Beresin Jakarta - Un Official Website - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger