Liputan6.com, Jakarta: Mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Tifatul Sembiring, optimis dengan majunya calon gubernur DKI Jakarta Hidayat Nurwahid bersama kader Partai Amanat Nasional (PAN) dan ekonom, Didik J. Rachbini. Mereka berpeluang besar untuk merebut singgasana DKI1.
"Insya Allah, karena tahun 2007 kan 21 partai, tidak ada yang mau berkoalisi dengan PKS satu pun. Sekarang terserak-serak, sekarang peluangnya Insya Allah akan besar untuk Hidayat dan Rachbini," ujar Menkominfo itu di KPUD DKI Jakarta, Senin (19/3).
Tifatul membantah jika pencalonan pasangan Hidayat-Didik terkesan mendadak. Menurutnya, ini semua sudah dirancang dengan baik sebelumnya. "Nggak tiba-tiba, segala kemungkinan sudah kita persiapkan. Adanya satu bisa saja terjadi kejadian, kita sudah siapkan. Setiap kader PKS itu prinsipnya kami ini anak panah dari anak-anak panah Allah, kami siap dilontarkan kemana saja."
Soal pemilihan Hidayat ketimbang Bang Sani yang sudah lebih dulu mendapat dukungan PKS, bagi Tifatul juga hal yang biasa. Yang jelas, lanjut Tifatul, ini bagian strategi partainya untuk menghadapi lawan-lawanya, karena PKS tidak ingin pengalaman pemilu 2007 terulang kembali.
"Jadi begitu Pak Sani, kan tadi disiapkan sebagai cawagub itu ditarik lagi biasa saja bagi PKS. Untuk menghadapi lawan-lawan yang lebih hebat, makannya kita masukan nama Pak Hidayat. Jadi kita putuskan berkoalisi dengan kader partai lain yaitu Didik J Rachbini," jelasnya.(MEL)
"Insya Allah, karena tahun 2007 kan 21 partai, tidak ada yang mau berkoalisi dengan PKS satu pun. Sekarang terserak-serak, sekarang peluangnya Insya Allah akan besar untuk Hidayat dan Rachbini," ujar Menkominfo itu di KPUD DKI Jakarta, Senin (19/3).
Tifatul membantah jika pencalonan pasangan Hidayat-Didik terkesan mendadak. Menurutnya, ini semua sudah dirancang dengan baik sebelumnya. "Nggak tiba-tiba, segala kemungkinan sudah kita persiapkan. Adanya satu bisa saja terjadi kejadian, kita sudah siapkan. Setiap kader PKS itu prinsipnya kami ini anak panah dari anak-anak panah Allah, kami siap dilontarkan kemana saja."
Soal pemilihan Hidayat ketimbang Bang Sani yang sudah lebih dulu mendapat dukungan PKS, bagi Tifatul juga hal yang biasa. Yang jelas, lanjut Tifatul, ini bagian strategi partainya untuk menghadapi lawan-lawanya, karena PKS tidak ingin pengalaman pemilu 2007 terulang kembali.
"Jadi begitu Pak Sani, kan tadi disiapkan sebagai cawagub itu ditarik lagi biasa saja bagi PKS. Untuk menghadapi lawan-lawan yang lebih hebat, makannya kita masukan nama Pak Hidayat. Jadi kita putuskan berkoalisi dengan kader partai lain yaitu Didik J Rachbini," jelasnya.(MEL)





0 komentar:
Posting Komentar